Memilih untuk tidak memilih
https://unsplash.com/@planiel
Tidak memilih, saat diberikan kesempatan untuk memilih, untuk bisa lepas dari sebuah "belenggu", karena terlalu bersyukur atas kesempatan kedua yang pernah ia terima,
Tidak memilih, karena tidak ada pilihan selain berjuang dan menjalani hari demu hari dengan tawakal karena penyakit berat yang ia derita, semangat bekerja, walau kaki sudah tidak bisa berjalan dengan normal.
Tidak memilih, karena sudah tidak bisa memilih, segala cara sudah mereka tempuh dan hanya bisa berharap agar doa doa mereka di jawab, dan akhirnya, setelah 4 tahun penantian, satu demi satu, perlahan, mereka bebas dan akan bebas.
Tidak memilih, untuk mengeluh, karena terlalu banyak berkat yang ia sudah terima, sehingga menjalaninya dengan ringan adalah salah satu cara yang bisa ia pikirkan.
Cerita di atas adalah kisah kisah nyata yang saya tangkap setelah saya merasakan pilihan egois seseorang.
Mereka yang diberikan banyak sekali pilihan, yang masih bisa memilih, namun yang mereka pilih adalah pilihan pilihan egois, pilihan yang tidak mementingkan orang lain, bahkan menjerumuskan orang lain.
Semoga bisa jadi bahan refleksi kita bersama.
xoxo
0 comments: