Perjalanan Pertama ke Hong Kong (2016) - Part 2
Setelah melakukan persiapan untuk perjalanan ke Hong Kong, saya juga belajar hal-hal berikut dibawah ini yang saya dapat sebelum dan sesudah perjalanan saya ke sana.Letak Geografis
Hong Kong itu terbagi menjadi 4 pulau, yaitu Hongkong Island, Lantau Island, New Territories dan Kowloon. Awalnya saya bingung sekali saat membaca tempat - tempat wisata yg berada di beberapa pulau yang berbeda, bagaimana waktu dan jarak yang diperlukan menyeberangi antara pulau. Ternyata sangat berbeda jauh dengan di sini, karena walaupun berbeda pulau waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Sistem transportasi mereka di sini sangat baik dan belum lagi adanya MTR yang memudahkan perjalanan kami di sana.
Transportasi
Salah satu transportasi yang banyak digunakan penduduk Hong Kong adalah MTR; kereta express yang bisa membawa kita kemana saja bahkan menyebrangi pulau dengan menggunakan Octopus Card. Kartu ini bisa di beli di Bandara seharga 150 HKD untuk dewasa, 70 HKD untuk anak- anak di atas 3 tahun dan senior citizen (2016). MTR itu kalau di sini hampir mirip dengan Trans Jakarta, tapi bedanya kita tidak perlu kena macet dan tidak perlu menunggu lama untuk menunggu kereta berikutnya datang. Dari stasiun ke stasiun hanya membutuhkan waktu 3 menit saja. Awalnya mungkin sedikit bingung dengan sistem MTR di sana, karena banyaknya pintu keluar, ada Exit A, B, C, D atau E. Tapi dengan adanya papan petunjuk untuk setiap Exit dan Customer Services sangat membantu jika dalam kesulitan. Hampir sama juga seperti Trans Jakarta, walau kita salah berhenti stasiun asal kita tidak keluar pintu kita masih bisa melanjutkan perjalanan tanpa kena biaya dua kali. Jika kita kehabisan balance untuk Octopus Card bisa mengisinya di toko-toko kecil seperti 711, selain itu kartu ini hanya bisa dipakai untuk satu orang, jadi kalau teman kita kehabisan balance, kartu kita tidak bisa dipakai.
Bus; saat dari Airport menuju tempat tinggal kami di Kowloon, kami menggunakan bis A21. Bis di sana semuanya bertingkat dengan CCTV, layar dan pemberitahuan pemberhentian bus, dan tombol stop di bagian atas atau samping tempat duduk. Di sana setiap bis sudah punya pemberhentiannya masing-masing, jadi mereka tidak bisa berhenti sembarangan. Begitu juga kalau kita ingin menunggu bis, harus di bus stop dengan nomor yang tertera di tiang kecil di pinggir jalan.
Kalau taksi di sini semuanya sama warnanya, sepertinya milik pemerintah. Dan kami selama di sana tidak pernah naik taksi karena setahu kami harga taksi di sana mahal.
Tempat Tinggal
Di Hong Kong kami memutuskan untuk tinggal di apartment di daerah Nathan Road, Yau Ma Tei. Setelah browsing, ternyata harga hotel di sana mahal dan untuk luas sama sempit dengan tinggal di apartemen. Selain itu kami sengaja memilih apartemen karena di apartemen yang kami tinggali ada dapur yang isinya lengkap dengan kompor, kulkas, oven, teko pemanas air, mesin cuci dan tempat cucian piring. Di sana kami bisa masak nasi dan mencuci baju kotor. Apartemen yang kami tinggali dimiliki oleh Wing, di daerah Nathan Road #509. Hospitalitynya sangat baik, kami di jemput saat turun dari bus stop dan apa yang di presentasikan di website tidak berbeda dengan aslinya. Belum lagi tempat kami tinggal dekat dengan stasiun MTR yang hanya menempuh 1 menit jalan kaki. Guest host kami juga menyediakan Wifi gratis di apartemenya yang speednya tidak perlu di ragukan lagi. Wing juga memberikan respon yang cepat dalam setiap pertanyaan kami. Jika berminat bisa lihat profile Wing di https://www.airbnb.co.id/users/show/26936781.
- To be continued to Last Part
(Lingkungan dan Budaya, Makan, Komunikasi, Airport)
0 comments: