Pentingnya 1st Aid Training

6:01:00 AM hanny arianty gultom 0 Comments

Sedikit cerita tentang sharing pengalaman 1st Aid Training.

Sewaktu akan mendapatkan pembekalan 1st Aid Training dari tempat saya bekerja saya sangat antusias, karena saya ingin mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk menolong orang. Terlebih sebagai seorang Ibu dan guru, yang setiap harinya berhubungan dengan banyak anak-anak, pelatihan tersebut merupakan syarat yang baik untuk saya penuhi dalam melengkapi peran saya.

Untuk pelatihan satu hari penuh, materi yang disajikan sangat padat, belum lagi di tengah tengah sesi kami harus melakukan tes praktek dan pada akhir sesi ada tes tertulis yang merupakan syarat
kelulusan 1st Aider. Dari sekian banyak materi saya highlight beberapa point di bawah ini.

Chain of Survival


Ini adalah rantai ketahanan hidup atau rantai penyelamatan dan posisi 1st Aider atau  Lay Rescuers di sini adalah sampai dengan rantai ke 3. Sebagai orang pertama yang ingin dan bisa menolong, ada 3 tahap yang bisa kita lakukan untuk menjalankanya;
1. Early Recognition
    Pada tahap ini adalah di mana kita melihat ada yang terluka dan tidak sadarkan diri dan memerlukan bantuan medis lalu melakukan panggilan emergency.   
2. Early CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)
     Adalah kondisi di mana korban yang terluka tidak sadarkan diri sehingga memerlukan bantuan pernapasan. Langkah ini ditempuh dengan 3C yaitu Check, Call and Care. Check, yaitu sebelum menolong seseorang kita harus pastikan apakah betul korban tidak sadarkan diri dan memeriksa lingkungan sekitar apakah ada bahaya atau tidak, karena yang terpenting sebelum menolong orang kita harus pastikan kita juga aman. Jika memang respon dari korban negatif maka kita harus Call, atau menghubungi paramedis. Pastikan kita tahu nomor yang akan dihubungi, misal nomor extension di tempat kita bekerja atau rumah sakit terdekat. Care, adalah saat kita melaksanakan 3 langkah ABC, Airway, Breathing and Circulation. Airway, saat kita memeriksa pernafasan korban dengan HTCL, head tilt chin lift. Breathing, dengan memeriksa nafas korban, apakah nafasnya hangat, dadanya naik turun, dan hitungan nafas 10 detik. Selanjutnya adalah Circulation, dengan pertama kali memeriksa apakah ada pendarahan dan jika tidak ada maka bisa langsung dilakukan 30x tekanan dada dan 2x tiup. Lakukan terus hingga korban tersadar, bantuan medis datang, ada orang yang bisa menggantikan (namun hanya bisa digantikan jika sudah melakukan 5x 30/2) dan yang terakhir jika kelelahan.
3. Early AED
    AED adalah  Automated External Defibrillator, alat pengejut jantung otomatis dan yang saya pelajari  bentuknya Pad dengan instruksi otomatis jika kita menyalakan alatnya. Padnya juga diberikan gambar dimana kita harus meletakannya. Setelah melakukan AED dan korban sadar langkah ke 4 dan ke 5 bisa dilakukan oleh paramedis.
Choking 
Tersedak terdiri dari dua jenis, Partial dan Complete.
Partial, jika seseorang tersedak tetapi masih bisa bernafas dan masih sadar, cara membantunya yaitu dengan mengajak orang tersebut untuk batuk terus, tetapi jika sudah tidak mampu untuk batuk maka di bantu dengan cara Back Flap, posisinya membungkuk dan kita memukul punggung 5 kali lalu posisi ditengakkan dan pijat perut 5 kali di atas pusar dengan tangan terkepal. Namun jika korban tidak sadarkan diri lalu dapat dilakukan Modified CPR. Jika terjadi pada ibu hamil, tidak perlu melakukan pijat perut namun dengan Chest Thrust, yaitu menekan dada 5x , sedangkan jika tersedak sendiri dan tidak ada orang, kita bisa mencari kursi atau benda tumpul dan menekan perut kita ke benda tersebut. 
The Point
The poin is saya jadi sadar akan keselamatan orang di sekitar saya, untuk menjadi aware dan tahu bagaimana membantu orang orang yang terlihat dengan tanda dan gejala penyakit yang sudah saya pelajari. Setelah saya belajar saya menyayangkan kenapa kemampuan penting seperti ini tidak di ajarkan pada waktu kita sekolah. Tidak perlu harus menjadi pekerja kesehatan atau olahragawan untuk tahu pentingnya pertolongan pertama karena keselamatan itu bukan untuk diri sendiri saja, tetapi keluarga, komunitas dan masyarakat. Untuk itu kita juga bisa melakukan hal - hal seperti :
1. Selalu membawa 1st Aid Kit jika sedang bepergian jauh. 
2. Tidak lupa untuk mengetahui emergency call jika berada di tempat tempat umum ataupun tempat baru yang belum pernah kita kunjungi.
3. Menulis emergency call untuk rumah sakit terdekat.
4. Melihat sekitar jika ada seseorang yang terluka langsung melakukan panggilan darurat.
Semoga kebiasaan kepo, hanya menontoni saja, membuat macet, mengerubuni dan bikin orang yang terluka tambah sumpek dan tidak menolong sama sekali ini bisa hilang di negara kita tercinta. Semoga bermanfaat. :)

You Might Also Like

0 comments: