MJ dan Sapih

9:19:00 AM hanny arianty gultom 0 Comments

Tanpa ada persiapan apa-apa dengan membaca artikel ini itu atau tanya ibu sana sini, sudah dua minggu ini MJ tidak menyusui. Awalnya, walau MJ sudah minum susu formula, saya tetap kekeh akan menyusui MJ sampai umur 2 tahun. Tapi kenyataan berkata lain. MJ yang sekarang sudah memasuki usia 15 bulan dengan gigi geraham dan gigi taring yang sudah muncul, tiba-tiba memulai kembali kebiasaan menggigitnya saat menyusui. Saya mencoba dua hari untuk tetap menyusui MJ walau dengan keadaan putting yang luka dan berdarah. Tetapi saya tersadar bahwa keadaanya sudah tidak bisa lagi seperti ini dan saya rasa saatnya MJ siap di sapih.

Minggu pertama MJ tidak menyusui sangat membuat dia tidak nyaman dan MJ menjadi sangat sangat sangat cranky di tengah malam. Saat MJ kehilangan kenyamananya dan dia belum bisa mengontrol perasaan tersebutlah yang membuat MJ menjadi sangat cengeng dan cepat marah. Di minggu pertama tersebut, pola tidur MJ berubah total, yang tadinya dia paling lambat tidur jam 10 malam namun sekarang dia bisa tidur jam 2 pagi. Bahkan saat dia terbangun di tengah malam dan tidak mendapatkan kenyamanan itu, dia bisa satu jam menangis dan tidak bisa tidur. Kegiatan itu berjalan kurang lebih hampir 2 minggu. Setiap MJ ingin menyusui dengan menangis dan menarik narik baju saya ataupun memasukan tanganya, saya memiliki trik sendiri yaitu saya akan meringis kesakitan sambil bilang : " huhuhu, MJ sakitt, MJ gigit mama", MJ sangat khawatir dan dia langsung mengerti, walau dia terus mencoba lagi tetapi saya tetap melakukanya lagi. Trik itu berhasil buat saya dan MJ.

Menurut saya, dalam hal persapihan ini adalah yang perlu ditanyakan bukan anaknya yang sudah siap, tetapi Apakah Ibunya sudah siap? Siap konsisten, siap tega, siap gak nangis, siap ngatur emosi. Untuk pengalaman saya yang tiba-tiba menyapih, saya memutuskan untuk konsisten akan keputusan saya, walau saya mendengar dia menangis keras saya namun harus tega, walau sayanya sedih ngeliat MJ nangis tersedu-sedu. Karena saya yakin kalau saya tidak konsisten, MJ bisa ngerasain itu dan dia akan pintar merajuk terus menerus  dan itu semua hanya menunda proses saja. 

Sekarang MJ sudah mulai bisa tidur sendiri tanpa harus menangis keras. Saya dan suami juga sudah mulai mendapatkan kembali jam tidur yang sedikit lebih baik, karena kami harus sama-sama terjaga saat MJ menangis.

Sedikit kisah tentang MJ dan sapih, semoga bisa membantu ibu-ibu lain yang sudah siap menyapih anaknya. Selamat malam. ^0^

You Might Also Like

0 comments: